Find Me On Polyvore
IN HARMONIA PANACEA (TRUE STORY ABOUT FRIENDSHIP ALMOST OVER) bag.2
Aku berniat puang secepatnya dan mengganti pakaianku. Aku segera menemui Panjiku dan mengajakknya untuk segera pulang. Aku pun mulai berbicara padanya.
“Okay, mau langsung pulang saja ? Memangnya tidak ada latihan angklung, tadi aku lihat warga PANACEA membawa angklung.?” Dia bertanya dan segerea memvonis agar aku berbicara sesungguhnya tentang keadaanku sekarang.
“Mau kok, sekarang pulang dulu, langsung kesana lagi deh . Gitu loh mas.”Aku menjawab sekenanya agar bisa pulang secepatnya.
“Kenapa tidak langsung saja sekarang ?” Dia bertanya lagi dan aku tidak tahu harus menjawab apa.
“Mmm .. itu , anu .Apa namanya , aku mau balik lagi kok , sebentar ada yang tertinggal penting sekali.”
“Kenapa sih ? Kok aneh.”
“Ada satu hal yang penting dan itu tidak perlu kamu tahu. Sungguh. I swear i dont lie to you ..”
Haha, so..soan deh sekarang.
“Ya sudah , yang pasti aku tidak mau disangka sama kelas kamu tuh .”
“Iya, pokonya rebes.”
Akhirnya aku dan panjiku segera meninggalkan kampus SMA tersayang dan segera meluncur menuju my home sweet home. Selepas pulang sekolah aku langsung saja mengganti seragam sekolahku dengan setelan kaos warna kuning bertuliskan “honney” kesukaanku dan dengan dilapisi cardigan berwarna pink yang halus. Setelan bawahnya aku pasangkan dengan celana jeans warna abu. Dengan sergap aku meraih jilbab putih yang menggantung dilemari biruku dan memakainya dengan cepat. Segera pula aku mencari kunci motor, aku sempat kesal saat mencarinya dan akhirnya kutemukan di atas etalase yang tersimpat di bagian gudang dari rumahku. Aku pun menghampiri panjiku yang aku lihat saat itu dia tengah duduk manis dan seiring menyunggingkan senyum yang sangat aku sukai. Itulah bagian darinya yang takkan pernah kulupa.
“Hai say..” Sapaku membangunkan senyumnya dengan cepat menjawab.
“Hai, sudah siap ?” Tanyanya masih memperhatikanku.
“Of course, aku sangat siap.” Aku pun menyambar keningnya dan menjatuhkan bibirku di keningnya.
“Say, kamu cantik sekali.” Gumamnya dengan senyuman dan sejurus kemudian berkata lagi tanpa memberika kesempatan padaku yang sudah siap membuka mulut menjawabnya.
“Aku sangat menyayangimu, lebih dari apapun, jangan pernah bilang kata putus lagi ya..” Pintanya seperti anak kecil yang meminta dibelikan balon udara yang berwarna-warni dan menggemaskan.
“Aku bersumpah dihadapan semua dan di seluruh seantero kota ini, bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan mu dan bahkan tidak pernah ingin berpaling darimu. Hehe.” Aku berkata dan menyimpan tangannya diatas kepalaku yang duduk disampingnya. Aku merasakan dia enggan, tetapi aku benar-benar ingin membuatnya percaya padaku atas besarnya perasaan sayangku padanya lebih dari apapun dan bahkan jiwaku. Ia meraih tanganku dan menciumnya dengan lembut, ingin ku teteskan air mata. Namun semua itu tersimpan dalam hatiku saja.
Saat aku harus bergegas meninggalkan rumahku ini, handphone ku berbunyi dan langsung saja embuka pesan yang masuk.
Pesan :
Ca, kamu mau latihan ? Kalu tidak ya sudah, kami tidak tanggung jawab atas nilaimu. Sudah kami ganti kamu oleh Iqbal.
Aku langsung menguraikan air mata, Panjiku yang sudah terdahulu menaiki sepeda motor mx merahnya kembali lagi dan bertanya padaku.
“Sayang kenpa ?”
“Mas, kayaknya aku ngga akan ke sekolah deh.”
“Loh, kan kasian teman-teman kamu sudah nunggu.”
“Aku nggak mau, aku mau masuk lagi saja.”
“Hei..hei... nggak boleh gitu dong, jelek deh .”
“Huhuhu ..” Aku malah menangis lagi. Dan Ia membawaku masuk kembali keruangan tadi.
Aku menceritakan semua keadian realnya dan dia mengerti. Aku mengurungkan niatku pergi ke sekolah dan meminta Panjiku untuk duduk menemaniku di rumah. Aku begitu sakit.
Besoknya ?
Apakah aku dapat bermain musik ?
IN HARMONIA PANACEA (TRUE STORY ABOUT FRIENDSHIP ALMOST OVER)
Hari ini hari yang begitu rumit untukku. Ya khusus untukku. Dimana hari ini aku harus mengerjakan tugas dan mengikuti ulangan fisika sendiri.Kupandangi sekeliling kamarku yang kelewa kotor. Aku tidak menginginkan ibu datang dan melihat semua kekacauan ini, langsung saja aku membereskannya dengan diawali dengan beberapa kali bersin. Ya, banyak debu ternyata. Suara bersinku menggelegar se-seantero ruangan. Akhirnya dalam beberapa menit kamarku sudah kinclong. Aku segera menyiapkan seragam sekolahku dan langsung melesat ke kamar mandi.
Hari ini masih pagi, jalanan begitu sepi dan kosong dengan kendaraan hanya beberapa pengendara sepeda yang kian kemari mengantarkan koran dan susu. Well, sepagi ini. Paru-paruku menerima Oksigen yang cukup sehingga aku merasa segar. Aku berjalan menelusuri jalanan yang mulai basah terkena embun pagi ini, beberapa burung masih berdiri kokoh di pangkal lateral dari pohon manggis yang aku pandangi sekarang. Dan pandanganku teralih untuk kesekian kalinya tatkala aku melihat mobil angkutan berwarna putih yang siap mengantarku ke tempat dimana aku menuntut ilmu. Aku sekarang sudah sampai di depan pilar kampus sma ku yang begitu kokoh. Terlihat adanya keterpaduan antara tulisan dengan background berwarna putih, aku salut pada tulisan yang terpampang disana. SMA N 1 Banjar. Dengan segera aku menuruni angkutan yang membawaku ke tempat ini dan langsung saja memberikan selembar uang seribu rupiah dengan gambar pattimura. Begitu gagah. Aku mulai melangkah kembali menuju ruang kelas yang tidak jauh dari GDN dan tidak lupa aku selalu mengabsenkan diri dengan menempelkan sidik ibu jari-ku ke tempat pengabsenan yang aku dan teman-temanku memberikan istilah “cocos”. Di depan ruang kelasku terpampang dengan jelas “ XI Science 2nd” dan tak lupa pula kepala geng kami atau lebih tepaynya wali kelas kami Bapak Sunarto,ST yang kami cintai.
Aku langsung masuk tanpa basa basi namun tidak lupa mengucapkan salam. Menyimpan tas yang umumnya kulihat kursi masih berada diatas meja dan saling berimpitan dengan tertib. Aku merasa terpancing emosi saat aku mencari-cari seseorang yang hilang dariku, yang aku cari adalah tempat terbaik seumur hidupku yang aku kenal selama ini dan aku , jujur, sumpah menyayanginya selamanya. Beberapa kali aku keluar masuk kelas tercintaku tanpa lupa metaku jelalatan mencari seseorang yang bernama Panji itu. Akhirnya setelah beberapa menit kemudian aku masuk kelas dengan perasaan yang penuh kecewa. Saat itu fisika seolah menjadi beban berat bagiku, namun setelah melihat guru pengajar fisika kami, aku menjadi tenang , karena aku tahu dia sayang pada kelas kami yang kelewat mandiri dibanding dengan kelas lainnya.
Menjelang istirahat, tidak seperti biasanya, aku tidak membelikan sepeserpun uang saku yang diberikan ibu untukku. Aku masih terdiam di halaman kelas dan sesekali mengambil bunga yang sudah rapuh dan memasukkannya ke dalam sampah organik yang masih sangat sedikit sekali ketimbang dengan tong sampah anorganik yang sudah menggunung. Akhirnya aku mendengar ada suara yang memanggil namaku “Rissa...” Seseorang aku bahkan sangat mengenalnya. Aku tengah dikelilingi oleh adik kelasku yang meminta tanda tanganku untuk kelengkapan buku mereka, karena mereke tengah melakukan pelantikan bantara pramuka pada umumnya, aku sebagai anggota dari pramuka harus menandatangani lebih awal daripada dewan presidium, pradana dan kakak pemangku adat yang semuanya terhormat dimataku. Kembali kepada Panjiku. Ia datang dan aku memasangkan muka masam padanya, ya mungkin aku masih kesal dan biasanya orang yang sedang menstruasi itu emosional sekali alias sensitif atau gampang marah. Panjiku mulai menyapa :
“Say, sudah selesai ?”
“Yep. Sudah dong. Tinggal dilihat dan dikomentari.” Aku menjawab seadanya.
“Ya sudah, aku ambilkan dulu, soalnya aku simpan di tas. Ok.” Sambungku sambil masuk kelas dengan mata masih memperhatikannya. Aku meninggalkannya yang tengah memperhatikan burung-burung yang berterbangan kian kemari membawa rumput yang sudah berwarna cokelat masuk keluar pohon palm botol di depan kelasku.
Selepas pulang sekolah, aku dengan segera bergegas pulang karena kebetulan hari ini hari kedua aku menstruasi dan ini benar-benar menyebalkan. Ternyata si feminim itu merembes dan akhirnya membuahkan bekas di bagian rok belakangku. Aku benar-benar kesal, padahal hari ini aku harus melakukan latihan kesenian.
Bersambung ...
Sweet Dream Lyric ♫-VAMPS-♫
So beautiful
I’ve never seen that place
When the trip is over
I want to go with you
Tsuki no machi he to mukau
Itsu no ma ni ka tooku made
Kokoro no sukima wo
hageshii oto de
Umete itte nemuri ni tsukunda
Good night to you
I always do think of you
Even when I’m far away
Were you wonderful today?
Because surely there
Will be good tomorrows
Sweet dreams
So beautiful
I’ve never known this joy
When the trip is over
I want to share with you
Konna hibi wo sugoshite kita yo
Hanaretemo kanjiteru
Hitori ni nattara kimi wo omoi
Hanashi kakeru mou neta kana?
Good night to you
I always do think of you
Even when I’m far away
Were you wonderful today?
Because surely there
Will be good tomorrows
Sweet dreams
Good night to you
I always do think of you
Even when I’m far away
Were you wonderful today?
Because surely there
Will be good tomorrows
Sweet dreams
When I return
I won’t let you go
Sweet dreams